PROPSEK YANG CERAH UKM FASHION



Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia, selain makanan dan tempat tinggal. Namun, seiring dengan perkembangan zaman pakaian bukan hanya sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi saja melainkan menjadi fashion bagi setiap orang. Tidak heran, peluang usaha fashion banyak dilirik oleh para pelaku usaha. Prospek yang cerah menjadi alasan para pelaku usaha melirik usaha di bidang ini.
Keuntungan yang didapatkan oleh para pelaku usaha pun cukup menggiurkan. Bayangkan saja, dengan sama sekali tidak punya modal hingga punya modal besar para pelaku usaha dapat membuka usaha ini. Bagi para pelaku usaha yang tidak memiliki modal sama sekali bisa menggunakan sistem dropship. Untuk para pelaku usaha yang memiliki modal kecil dapat menggunakan sistem reseller. Tinggal memilih mau level kecil atau kelas factory outlet, disesuaikan dengan modal yang dimiliki oleh owner.
Agar usaha fashion sukses maka para pelaku usaha dalam bekerja harus menggunakan tiga kekuatan yaitu,
Pertama, kekuatan kreatif. Dalam kekuatan ini ada dua kata kunci yang perlu dimiliki oleh para pelaku usaha yaitu kreativitas dan inovasi. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thingking new thing). Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing).[1]
Kedua, kekuatan strategis. Strategis adalah suatu hal yang mempunyai dampak atau pengaruh menguntungkan tehadap suatu tujuan tetentu secara jangka panjang. (Milkovich: 1994). Istilah strategis juga berarti segala sesuatu yang berhubungan atau berdasarkan strategi-strategi yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan atau target. Sesuatu dikatakan startegis ketika ia dibuat atau dilaksanakan berdasarkan strategi yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan startegis agar dapat memprediksi kondisi usaha pada masa mendatang berdasarkan kondisi saat ini dan menentukan langkah-langkah untuk menghadapinya.[2]
Ketiga, kekuatan psikologis. Salah satu bagian penting dari seoarang pengusaha sukses adalah memahami bagaimana dan mengapa orang berpikir dan bertindak seperti yang ingin mereka lakukan. Sehingga diperlukan prinsip utama psikologi untuk para pelaku usaha agar dapat menarik, meyakinkan dan mengkonversi lebih banyak orang dengan konten marketing :[3]
1.      Priming
Dalam ilmu psikologi,priming dijelaskan sebagai suatu kedaan dimana stimulus atau kejadian menambah informasi tertentu yang telah diingat sebelumnya.. contohnya saja ketika kita memainkan sebuah permainan dimana satu orang mengatakan kata, dan yang lainnya segera merespon dengan hal pertama yang terlintas dalam pikiran mereka.
2.      Timbal Balik
Konsep timbal balik dijelaskan dalam buku Robet Cialdini of Persuasion. Sederhanya yaitu jika seseoarng melakukan sesuatu untuk kita, kita akan secara alami ingin melakukan sesuatu untuk mereka.
Dalam bisnis ada banyak cara yang digunakann untuk mengambil keuntunga timbal balik ini. Hal sedehana bisa menjadi strategi timbal balik yang baik untuk kita, muali dari voucher, souvenir, dll. Pastikan kita memberikan hal yang gratis, sebelum kita meminta sesuatu sebagai balsannya.
3.      Social Proof
Social proof adalah teori bahwa orang akan mengadopsi keyakinan atau tindakan sekelompok orang yang mereka sukai atau percaya.
Salah satu cara mudah untuk membuat sebagaian besar bukti sosial adalah melalui website atau blog kita. Contohnya dari sumber testimonial pelanggan kita sebelumnya. Pegunjung akan tergerak untuk melihat dan mencoba melakukan hal yang membuat orang sebelumnya bahagia.
4.      Decoy Effect
Decoy Effect adalah teknik psikologis yang snagat kuat dan efektif yang digunakan oleh orang marketing. Decoy effect adalah fenomena dimana konsumen cenderung akan mengganti pilihan diantara 2 opsi jika diberikan opsi ketiga yang tidak seimbang.
Contohnya saja ketika kita ingin membeli sebuah tas. Ada 2 pilihan yaitu tas A dan tas B. Tas A dihargai 200.000 dan tas B dihargai 500.000. Kita tentu kana memperhitungkan budget kita dnegan kebutuhan kita. Kita akan cenderung memilih yang harganya jauh lebih murah. Dengan alasan tasnya sama, yang tepenting punya tas. Nah saat kita melihat ada 1 lagi tas yaitu tas C yang dibandrol dengan harga 1000.000, namun dnegan kualitas dan model yang hampir mirip dengan A yaitu tidak menyediakan tali panjang untuk slempang. Kita pasti akan berfikir kembali, bahwa tas A lebih murah ketimbang tas C. Kita tentu tidak akan memilih tas C, karena selain mahal kualitas dan keunggulan yang dimiliki sama saja dnegan tas A. Hingga akhirnya kita memilih tas B yang range harga berada diantara keduanya dengan kualitas yang dimiliki tidak dimiliki oleh tas A dan C.
5.      Kelangkaan
Prinsip ini akan kembali pada rumus sedehana penwaran dan permintaan yaitu semakin jarang kesempatan, konten atau produk yang lebih berharga, maka akan semakin orang tertarik untuk memilikinya. Hal ini sangat berhubungan dengan kreativitas dan inovasi para pelaku usaha.


[1]Pengetian Kreativitas dan Ciri Pribadi yang Kreatif”, diakses dari www.wattpad.com, pada tanggal 29 April 2017 pukul 10.00
[2]Manajemen Strategis”, diakses dari www.definisimenurutparahli.com/pengertian-stategis/, pada tanggal 1 Mei, pukul 05.30
[3]Kekuatan Psikologis”, www.mebiso.com/psikologi-pemasaran-mengungkap-perilaku-manusia-dari-sisi-bisnis/, pada tanggal 1 Mei, pukul 09.30

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRANSAKSI DALAM ISLAM

KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM